Laju dekarbonisasi global harus ditingkatkan lima kali agar memenuhi tujuan iklim Perjanjian Paris – Indeks Ekonomi Emisi Nol Bersih PwC

  • Laju dekarbonisasi 12,9% kini diperlukan demi mencapai target kenaikan suhu di bawah 1,5ºC - melebihi lima kali pencapaian di sepanjang tahun lalu.

Jakarta, 2 November 2021 - Laju dekarbonisasi yang diperlukan untuk mencapai target kenaikan suhu di bawah 1,5°C yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris kini lima kali lebih menantang, menyusul penurunan emisi global singkat yang disebabkan oleh COVID-19.

PwC Net Zero Economy Index 2021” menemukan bahwa tingkat dekarbonisasi 12,9% - lebih dari lima kali pencapaian di sepanjang tahun lalu (2,5%) dan delapan kali lebih cepat dari rerata global selama abad ke-21 - diperlukan untuk mengurangi separuh emisi global pada tahun 2030 dan untuk mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad. Itulah lintasan yang diperlukan demi memenuhi target kenaikan suhu 1,5°C sesuai Perjanjian Paris dan menghindari bencana akibat perubahan iklim.

Permintaan energi global turun sebesar 4,3% pada tahun 2020, yang mengarah pada pengurangan emisi terkait energi sebesar 5,6% (dari level tahun 2019) serta penurunan total emisi global. Akibatnya, tingkat dekarbonisasi global (pengurangan intensitas karbon: emisi CO2 terkait energi per dolar PDB) mencapai 2,5%, tetapi ini hanya sedikit peningkatan dari level tahun 2019 sebesar 2,4%. Akan tetapi, penurunan emisi akibat anomali permintaan energi ini masih jauh dari kemajuan yang dibutuhkan untuk menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5°C.

Emma Cox, Global Climate Leader dari PwC Inggris mengatakan: “Selama setahun terakhir, badan usaha dan pemerintah secara signifikan telah meningkatkan ambisi untuk bertindak mengatasi perubahan iklim. Namun terlepas dari ambisi tersebut, kesenjangan emisi terus melebar. Sederhananya, tindakan yang diambil hingga saat ini belum cukup untuk memenuhi skala dan urgensi krisis iklim yang dihadapi dunia. Semua sektor ekonomi perlu bertransformasi untuk mencapai emisi nol bersih.”

Bahkan dengan perlambatan ekonomi global pada tahun 2020, tidak ada negara di Grup 20 (G20) yang mampu mencapai tingkat dekarbonisasi 12,9% yang diperlukan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C. Hanya segelintir negara yang pernah berhasil mencapai tingkat dekarbonisasi dua digit. Meskipun sebagian besar G20 telah menetapkan target iklim yang ambisius, target tersebut belum diterjemahkan ke dalam tindakan-tindakan kebijakan yang jelas yang akan menghasilkan perubahan yang diperlukan.

Ian Milborrow, Partner Sustainability and Climate Change dari PwC Inggris berkomentar: “Sektor swasta memiliki peran penting untuk dimainkan dalam mengambil tindakan iklim yang positif. Mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad akan membutuhkan kolaborasi antar sektor dan lintas industri, namun badan usaha tidak dapat melakukannya sendiri. Untuk dapat mengambil tindakan iklim pada skala yang diperlukan, sektor swasta membutuhkan sinyal yang jelas dan konsisten dari pemerintah yang dapat mendorong aksi iklim oleh perusahaan. Pemerintah dan para pemimpin badan usaha harus memperhatikan apa yang dikatakan ilmu iklim kepada kita - kita membutuhkan ambisi yang lebih besar dan percepatan tindakan untuk menjaga agar kenaikan suhu berada jauh di bawah 1,5°C. Jendela peluangnya sempit, sehingga sangat penting bagi kita untuk mengambil tindakan yang lebih tegas saat ini.”

Catatan kepada Editor

Net Zero Economy Index melacak dekarbonisasi emisi CO2 terkait energi di seluruh dunia. Analisis ini didukung oleh BP Statistical Review of World Energy, yang mencerminkan emisi karbon berdasarkan konsumsi minyak, gas, dan batu bara untuk kegiatan terkait pembakaran. Analisis ini tidak mempertimbangkan emisi dari sektor-sektor lain (misalnya pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya/AFOLU) atau dari gas rumah kaca lainnya, serta tidak memperhitungkan karbon yang diserap, sehingga data ini tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan inventarisasi emisi nasional.

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan Melli Darsa & Co., Advocates & Legal Consultants, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah, dan semuanya secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC, yang secara bersama-sama disebut sebagai PwC Indonesia.

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 156 negara dengan lebih dari 295.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com.

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

© PwC 2021. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia