Jakarta, 16 Desember 2021 - Oxford Business Group (OBG) dan PwC Indonesia baru saja meluncurkan ESG Intelligence Report untuk membahas peluang negara dalam mendorong perekonomian nasional, bisnis, dan menarik investor asing melalui penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di dalam negeri.
Laporan ini dirangkai dalam format yang mudah dipahami dan menyajikan berbagai data dan infografis serta menghadirkan analisis mendalam mengenai prioritas Indonesia untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang, mengevaluasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG), dan menjabarkan berbagai tantangan dan peluang.
Dalam Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia berkomitmen untuk menerapkan prinsip ESG dan berfokus pada keberlanjutan dan kepemimpinan lingkungan serta menerapkan digitalisasi dan keuangan yang berkelanjutan. Sementara itu, dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 (COP26) pada bulan November tahun ini, keberlanjutan iklim dinilai akan menjadi wacana yang sangat penting selama beberapa dekade mendatang.
Laporan ini membahas peran teknologi digital yang diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan kesehatan, keuangan, dan pendidikan. Selain itu, tata kelola yang baik juga sangat diperlukan untuk memitigasi ancaman siber dan menjaga kepercayaan konsumen maupun pengguna layanan. Pada tingkat bisnis, laporan ini juga menjabarkan strategi ESG yang diterapkan sejumlah perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang serta berbagai tantangan terkait pelaporan dan penyesuaian standar penerapan ESG yang perlu dievaluasi.
Beberapa topik yang menjadi pembahasan utama laporan ini adalah sejumlah Peraturan OJK, Pajak Karbon Indonesia yang ditetapkan dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), dan dampak penerapan Carbon Border Adjustment Mechanism di UE. Dibahas pula rencana penetapan ibu kota baru di Kalimantan Timur yang dapat menjadi contoh pengembangan kota pintar bagi negara lain, serta kemajuan dan tantangan dalam pengembangan bisnis kelapa sawit yang berkelanjutan.
Eddy Rintis, Territory Senior Partner, PwC Indonesia mengatakan, "Tahun lalu, semakin banyak klien kami yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penerapan prinsip ESG untuk bisnis mereka. Hal ini terjadi karena adanya dorongan dari investor, konsumen, dan regulator. Saya berharap laporan ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai penerapan prinsip ESG dan dampaknya bagi bisnis mereka.”
Laporan ini juga menyajikan wawancara dengan sejumlah pakar dari PwC Indonesia yang membahas skema pajak karbon Indonesia, perubahan persepsi mengenai penerapan prinsip ESG di dalam negeri, dan pentingnya kepercayaan konsumen dalam ekosistem ESG. Salah satu pakar yang diwawancarai adalah Julian Smith, ESG dan Net Zero Leader PwC Indonesia yang membahas mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi berbagai organisasi dan perusahaan di Indonesia.
“Penting untuk dipahami bahwa penerapan prinsip ESG memunculkan berbagai peluang dan tantangan. Perubahan preferensi konsumen masa kini merupakan peluang yang cukup besar untuk meningkatkan nilai tambah. Seiring dengan harga karbon yang terus meningkat, berbagai perusahaan di Indonesia dapat menghasilkan pendapatan baru dari penerapan perdagangan karbon,” Julian.
Jade Currie, Regional Editor for Asia, OBG, mengatakan bahwa target pencapaian Indonesia menunjukkan adanya komitmen untuk menerapkan prinsip ESG dan potensi penciptaan nilai tambah berjangka panjang bagi semua stakeholder.
"Saya yakin pasti akan ada berbagai tantangan dalam penerapan prinsip ESG ini. Namun, Presidensi G20 tahun 2022 yang dipimpin Indonesia akan mendorong seluruh negara anggota untuk memprioritaskan keberlanjutan dan kepemimpinan lingkungan serta mencapai target dalam penerapan prinsip ESG. Hal ini juga didukung oleh komitmen Indonesia untuk menggiatkan upaya pelestarian iklim secara global yang disebutkan dalam konferensi COP26 baru-baru ini, “ujar Jade.
ESG Intelligence Report merupakan bagian dari laporan yang saat ini sedang diproduksi oleh OBG bersama dengan mitranya. Selain itu, OBG bersama dengan mitranya juga meluncurkan instrumen riset yang sangat relevan serta berbagai artikel dan wawancara terkait dengan perkembangan dan prospek pemulihan ekonomi di sejumlah negara khusus.
Apabila ingin mendapatkan laporan, anda dapat menghubungi kami.
Tentang PwC Indonesia
PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan Melli Darsa & Co., Advocates & Legal Consultants, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah, dan semuanya secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC, yang secara bersama-sama disebut sebagai PwC Indonesia.
Tentang PwC
Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 156 negara dengan lebih dari 295.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com.
PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.
© PwC 2021. Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tentang Oxford Business Group
Oxford Business Group (OBG) merupakan sebuah perusahaan riset dan konsultasi global yang hadir di lebih dari 30 negara dari Timur Tengah, Afrika, Asia, hingga Amerika. OBG merupakan penyedia intelijen on-the-ground khusus dan terpercaya, menyediakan informasi penting mengenai berbagai negara yang saat ini mengalami perkembangan pesat. Di OBG, negara-negara ini disebut sebagai The Yellow Slice yang mirip dengan warna kuning pada logo perusahaan.
Melalui beragam produk seperti Economic News and Views, OBG CEO Surveys, OBG Events and Conferences, Global Platform yang merupakan kumpulan berbagai video wawancara eksklusif, peluncuran The Report, serta Advisory Division, OBG menyediakan analisis yang komprehensif dan akurat mengenai perkembangan ekonomi makro dan sektoral untuk serta membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan bisnis dan investasi yang baik.
OBG menyediakan layanan intelijen bisnis kepada para pelanggannya melalui berbagai platform, termasuk kepada enam juta pelanggan pelanggan yang terverifikasi, pelanggan Dow Jones Factiva, Bloomberg Professional Services, Refinitiv (sebelumnya Thomson Reuters) Eikon, dan masih banyak lagi.