53% CEO di Asia Pasifik meyakini model bisnisnya saat ini tidak akan mampu bertahan dalam satu dekade ke depan, PwC

Jakarta, 22 Februari 2023 - Survei CEO Global Tahunan ke-26 PwC - Asia Pasifik yang bertajuk “Leading in The New Reality" mengungkap dua poin data mencolok dari sederet tantangan nyata yang dihadapi 1.634 CEO di wilayah tersebut saat ini.

●      69% CEO Asia Pasifik meyakini pertumbuhan ekonomi global akan menurun selama 12 bulan ke depan, dibandingkan tahun lalu di mana 76% CEO merasa pertumbuhan akan membaik.

●      53% CEO Asia Pasifik meyakini perusahaannya tidak akan sanggup bertahan secara ekonomi dalam satu dekade mendatang, jika kondisi mereka saat ini berlanjut (14% lebih tinggi dari CEO global).

Seiring memburuknya kondisi ekonomi makro, meningkatnya ketidakpastian, dan inflasi yang menembus tingkat yang belum pernah terlihat dalam beberapa dekade, para CEO Asia Pasifik menghadapi kondisi yang disebut dengan dual imperative. Pemimpin usaha harus mengelola risiko eksternal jangka pendek untuk mendorong profitabilitas demi bisa bertahan, sekaligus bertransformasi agar dapat berkembang dalam jangka panjang.

Raymund Chao, Chairman PwC Asia Pasifik dan Tiongkok, berkomentar: “Saat ini tahun lalu, optimisme CEO Asia Pasifik mencapai level tertinggi dalam 10 tahun. Hanya setahun kemudian, kami melihat keyakinan ini berbalik drastis. Dengan disrupsi yang terus berlanjut, para CEO di wilayah ini menghadapi realitas baru. Agar sukses menjalankan dual imperative, para pemimpin perlu mendefinisikan kembali prioritas mereka seputar penciptaan nilai, membangun budaya pemberdayaan yang berbeda, dan berkolaborasi secara lebih luas dan lebih mendalam daripada yang pernah dilakukan sebelumnya.”

Meskipun keyakinan CEO terhadap ekonomi global memudar, para CEO di kawasan Asia Pasifik jauh lebih optimistis tentang prospek negara mereka sendiri dibandingkan dengan para CEO global. Secara khusus, para CEO di negara-negara Asia Pasifik yang lebih besar menunjukkan tingkat optimisme tertinggi terhadap pertumbuhan domestik mereka: Tiongkok (64%), India (57%), dan Indonesia (50%) (dibandingkan dengan global - 29%). Penekanan yang semakin besar pada kepentingan nasional di atas kepentingan global menunjukkan adanya percepatan tren - namun fundamental kawasan ini terus didukung oleh liberalisasi perdagangan dan pasar yang menyambut investasi asing langsung.

Eddy Rintis, Territory Senior Partner PwC Indonesia, menambahkan, “Meskipun para CEO Indonesia memiliki harapan besar terhadap masa depan ekonomi negara, inflasi (50%) tetap merupakan ancaman jangka pendek dan jangka panjang. Sebagai reaksi terhadap kondisi saat ini, CEO Indonesia memiliki rencana untuk mengurangi biaya sambil mempercepat pertumbuhan pendapatan. Selain itu, meskipun CEO Indonesia tidak menempatkan konflik geopolitik sebagai ancaman utama untuk 12 bulan ke depan, mayoritas dari mereka – dengan apa yang dilakukan sama dengan rekan-rekan mereka di Asia-Pasifik – sedang mempertimbangkan untuk menyesuaikan kehadiran mereka di pasar dan rantai pasokan mereka serta melakukan diversifikasi penawaran produk untuk mengurangi ancaman ini.”

Inflasi, volatilitas ekonomi makro, dan konflik geopolitik menjadi perhatian utama para CEO Asia Pasifik

Meskipun risiko kesehatan dan siber menjadi perhatian utama setahun yang lalu, dampak penurunan ekonomi menjadi perhatian utama para CEO Asia Pasifik tahun ini, di mana inflasi (41%) dan volatilitas ekonomi makro (30%) menjadi risiko terdepan yang membebani CEO baik dalam jangka pendek (dalam 12 bulan ke depan) maupun jangka menengah (selama lima tahun ke depan).

Konflik geopolitik (30%) juga menonjol sebagai salah satu risiko utama. Perang di Ukraina dan meningkatnya kekhawatiran tentang titik-titik api geopolitik di belahan dunia lain telah menyebabkan para CEO Asia Pasifik memikirkan kembali aspek model bisnis mereka. Mereka berencana untuk:

●      menyesuaikan kehadiran mereka di pasar saat ini dan/atau berekspansi ke pasar baru (53%),

●      menyesuaikan rantai pasokan (49%),

●      mendiversifikasi penawaran mereka (48%).

Hal ini berbeda dengan CEO global yang memprioritaskan investasi dalam keamanan siber dan privasi data, yang menunjukkan bahwa para CEO Asia Pasifik lebih berfokus pada dampak ekonomi jangka pendek: menjaga profitabilitas operasi dan menghasilkan arus kas segera sembari menunda penciptaan nilai dan keberlanjutan untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Catatan untuk editor

PwC menyurvei 4.410 CEO global, termasuk 1.634 CEO di Asia Pasifik dari Oktober hingga November 2022. Angka global dan regional dalam laporan tersebut diberi bobot secara proporsional terhadap PDB nominal negara atau regional untuk memastikan bahwa pandangan CEO mewakili semua wilayah utama. Angka industri dan tingkat negara didasarkan pada data tak tertimbang dari sampel lengkap. Wawancara dilakukan dengan para CEO dari tiga wilayah global (Amerika Utara, Eropa Barat, dan Asia Pasifik).

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan PwC Legal Indonesia, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah, dan semuanya secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC, yang secara bersama-sama disebut sebagai PwC Indonesia.

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 152 negara dengan lebih dari 328.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory, dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com.

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

© PwC 2023. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia