Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 5,2% pada tahun 2024 yang didorong oleh konsumsi dan investasi di tengah tantangan global

  • 14 Jun 2024

Jakarta, 14 Juni 2024 – Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2024, yang berpotensi besar didorong oleh konsumsi dan investasi, sebagaimana disoroti dalam Indonesia Economic Update terbaru PwC Indonesia. Laporan ini menyajikan sentimen yang beragam, baik di perekonomian global maupun di Indonesia.

Perekonomian global diperkirakan akan mengalami perlambatan pada tahun 2024, dengan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) sebesar 2,9%, turun dari perkiraan pertumbuhan sebesar 3,2% pada tahun 2023. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penerapan kebijakan di negara-negara maju, kebijakan moneter yang lebih ketat dan pengurangan dukungan fiskal. Oleh karena itu, negara-negara tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan yang moderat pada tahun 2024, sementara negara-negara berkembang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang relatif lebih stabil.

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% pada tahun 2023, meskipun perekonomian global melemah. Meski pertumbuhan tahun 2023 sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,31%, namun pertumbuhan tersebut tetap patut diperhatikan di tengah tantangan perekonomian global. Inflasi turun secara signifikan menjadi 2,61%, turun dari 5,51% pada tahun sebelumnya, yang mencerminkan efektivitas kebijakan moneter negara.

Julian Smith, PwC Indonesia Investment Director, mengatakan, “Indonesia menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2024, meskipun terdapat tantangan seperti penurunan harga komoditas dan kondisi perekonomian di Tiongkok, mitra dagang utama Indonesia. Konsumsi domestik, yang menyumbang 57% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2023, diperkirakan akan tetap menjadi kontributor utama dalam mencapai target ini terutama setelah memperhitungkan kenaikan gaji sebesar 8% untuk 3,7 juta pegawai negeri serta peningkatan belanja untuk kegiatan terkait pemilu. ”

Kemenangan pemilu Prabowo Subianto pada tahun 2024 dan komitmennya untuk melanjutkan beberapa kebijakan pemerintahan saat ini menandakan iklim investasi yang stabil dan berkurangnya ketidakpastian politik, yang penting untuk memungkinkan Indonesia mencapai target investasi sebesar Rp1.650 triliun pada tahun 2024, dengan setidaknya 50% berasal dari investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Investasi prioritas antara lain pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, serta megaproyek pemindahan ibu kota (Ibu Kota Nusantara).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 menargetkan penerimaan negara sebesar Rp2.802,3 triliun dan belanja negara sebesar Rp3.325,1 triliun sehingga diperkirakan akan mengalami defisit sebesar Rp522,8 triliun. Bidang pengeluaran utama meliputi pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, dan infrastruktur. Pada tahun 2023, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar US$36,91 miliar, turun 32,22% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas global. 

Inflasi Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan berkisar 2,6%, dengan tantangan berupa volatilitas harga pangan dan bahan bakar, serta potensi gangguan rantai pasokan global yang mempengaruhi harga barang impor. Nilai tukar US$ terhadap Rupiah (IDR) terus menunjukkan tren peningkatan, terutama didorong oleh sikap The Fed yang hawkish dalam mempertahankan kebijakan moneter ketat. Sikap ini berkontribusi pada depresiasi nilai tukar Rupiah yang mencapai level terendah dalam 3,5 tahun terakhir yaitu Rp16.249/US$ pada bulan April 2024. Sebagai responnya, Bank Indonesia telah menetapkan BI rate sebesar 6,25% untuk mengatasi perlambatan pasar ekonomi global dan untuk mengantisipasi suku bunga Federal Reserve yang lebih tinggi.

Di tengah tantangan perekonomian ini, Indonesia masih mempunyai tingkat lapangan kerja yang tinggi yaitu sebesar 69,80%, salah satu yang tertinggi di antara negara-negara G20, meskipun lebih dari separuh pekerjanya berada di sektor informal. Negara ini memperoleh manfaat dari peningkatan ekspor produk logam peleburan akibat kebijakan hilirisasi. Namun, masih ada potensi pertumbuhan lebih lanjut yang signifikan dengan memperluas jangkauan produk-produk teknologi tinggi dan memaksimalkan dampaknya terhadap lapangan kerja, sehingga dapat membantu memperkuat perekonomian dalam menghadapi tekanan keuangan eksternal.

Julian Smith, PwC Indonesia Investment Director, menyimpulkan, “Meskipun terdapat tantangan pada tahun 2023, Indonesia telah menunjukkan ketahanan terhadap guncangan global dan basis ekonomi yang semakin terdiversifikasi diharapkan dapat memitigasi dampak buruk tersebut, sehingga berpotensi memberikan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Rintis, Jumadi, Rianto & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan PwC Legal Indonesia, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah dan independen, dan semuanya secara bersama-sama merupakan perusahaan anggota jaringan global PwC, yang secara kolektif disebut sebagai PwC Indonesia. Kunjungi website kami di www.pwc.com/id

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 151 negara dengan lebih dari 360.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory, dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com.

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

© PwC 2024. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia