94% investor meyakini pelaporan perusahaan tentang kinerja keberlanjutan mengandung klaim tanpa bukti: Survei Investor Global PwC 2023

  • Press Release
  • 07 Feb 2024
94%

investor meyakini pelaporan perusahaan tentang kinerja keberlanjutan mengandung klaim tanpa bukti.

Survei Investor Global PwC 2023
  • Tiga perempat investor mengatakan keberlanjutan merupakan hal penting dalam keputusan investasi mereka, sementara lebih dari separuh (57%) mendukung kejelasan dan konsistensi dalam pelaporan keberlanjutan
  • 61% mengatakan percepatan penerapan AI adalah hal yang “sangat” atau “sangat amat” penting
  • Kekhawatiran terhadap makroekonomi dan inflasi turun dari tingkat tertinggi pada tahun 2022, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap perubahan iklim dari 22% menjadi 32%, sehingga menjadikan iklim setara dengan risiko siber

Lebih dari sembilan dari sepuluh investor (94%) meyakini pelaporan perusahaan mengenai kinerja keberlanjutan mengandung klaim tanpa bukti, menurut Survei Investor Global PwC tahun 2023.

Survei ini – yang kini sudah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut – menjajaki pendapat 345 investor dan analis di berbagai wilayah geografis, kelas aset, dan pendekatan investasi untuk mengetahui faktor-faktor yang paling memengaruhi perusahaan yang menjadi tujuan investasi dan cakupan mereka.

Survei tersebut menemukan bahwa meskipun kekhawatiran makroekonomi dan inflasi masih menjadi perhatian utama, kekhawatiran tersebut telah berkurang dari level tertingginya pada tahun 2022. Khususnya pada tahun ini, risiko iklim telah meningkat pesat, setara dengan risiko siber – yaitu sebesar 32%.

Sementara itu, survei tersebut memberikan gambaran lanskap investasi yang didorong oleh transformasi teknologi: 59% mengidentifikasi perubahan teknologi sebagai faktor yang paling mungkin memengaruhi cara perusahaan menciptakan nilai selama tiga tahun ke depan. Secara khusus, 61% mengatakan percepatan penerapan AI adalah hal yang “sangat penting” atau “sangat amat penting”.

Keberlanjutan juga masih menjadi isu penting bagi investor: 75% mengatakan bahwa cara perusahaan mengelola risiko dan peluang terkait keberlanjutan merupakan faktor penting dalam keputusan investasi mereka, meskipun angka ini turun 4% dibandingkan tahun lalu.

James Chalmers, Global Assurance Leader, PwC UK berkata, “Kita sedang beralih dari periode peningkatan kesadaran mengenai pentingnya perubahan iklim dan teknologi ke masa di mana investor semakin banyak mengajukan pertanyaan spesifik dan sulit tentang bagaimana perusahaan mengatasi isu-isu tersebut dalam strategi mereka, bagaimana mereka menilai risiko dan peluang, serta hal-hal apa yang benar-benar material bagi mereka. Dalam konteks ini, pelaporan perusahaan perlu terus berkembang sehingga dapat memberikan informasi yang terpercaya, konsisten, dan dapat dibandingkan untuk menjadi sandaran bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya.”

Investor menantikan standar pelaporan yang lebih kuat di tengah kekhawatiran greenwashing

Para investor tahun ini menyoroti adanya keraguan yang kuat terhadap keandalan pelaporan dan informasi keberlanjutan yang mereka gunakan, yang sering disebut sebagai “greenwashing”. Sebanyak 94% investor meyakini bahwa pelaporan perusahaan mengenai kinerja keberlanjutan mengandung beberapa klaim tanpa bukti (naik dari 87% pada tahun 2022), termasuk 15% yang berpendapat bahwa skala klaim tersebut “sangat luas”. Proporsi yang mengatakan klaim tanpa bukti muncul pada tingkat yang moderat atau lebih besar, naik satu poin persentase dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar 79%.

Persepsi mengenai greenwashing ini bisa menjelaskan mengapa investor mengharapkan agar regulator dan pembuat standar dapat menciptakan kejelasan dan konsistensi dalam pelaporan perusahaan. Sebanyak 57% investor mengatakan bahwa jika perusahaan memenuhi peraturan dan standar yang akan datang (termasuk Corporate Sustainability Reporting Directive/CSRD, peraturan pengungkapan iklim yang diusulkan SEC di AS, dan standar ISSB), maka hal itu akan memenuhi kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan mereka pada skala yang “besar” atau “sangatluas”. Selain itu, 85% investor mengatakan bahwa jaminan yang wajar (seperti audit atas laporan keuangan) akan memberi mereka keyakinan terhadap pelaporan keberlanjutan pada tingkat “sedang”, “besar”, atau “sangat besar”.

Fokus investor pada pemenuhan biaya komitmen ESG juga meningkat, di mana 76% menganggap informasi ini penting atau sangat penting. Investor juga menginginkan informasi mengenai dampak perusahaan terhadap masyarakat atau lingkungan, dan 75% dari antaranya setuju bahwa perusahaan harus mengungkapkan nilai moneter dari dampaknya terhadap lingkungan ataumasyarakat, naik dari 66% pada tahun 2022.

Investor lebih menginginkan percepatan penerapan AI, meskipun ada risikonya

Temuan survei tahun ini menunjukkan bahwa investor memandang percepatan penerapan kecerdasan buatan (AI) sebagai hal yang penting dalam penciptaan nilai, sekaligus menyadari pentingnya pengelolaan risiko. Sebanyak 61% investor mengatakan penerapan atau adopsi AI yang lebih cepat adalah hal yang “sangat” atau “sangat penting”. Jika menghitung jumlah investor yang menjawab bahwa percepatan penerapan AI “cukup penting”, angka ini melonjak hingga 85%. Investor mengidentifikasi perubahan teknologi (59%) sebagai faktor yang paling mungkin memengaruhi cara perusahaan menciptakan nilai selama tiga tahun ke depan. Selain itu, investor menempatkan inovasi dan teknologi berkembang (termasuk AI, metamesta, dan blockchain) di antara lima prioritas utama mereka saat mengevaluasi perusahaan. Meskipun demikian, 86% responden berpandangan bahwa AI menghadirkan risiko yang cukup besar, mulai dari tingkat “sedang” hingga “sangat besar” dalam hal keamanan dan privasi data; tata kelola dan pengendalian yang kurang memadai (84%), misinformasi (83%); dan bias dan diskriminasi (72%).

Nadja Picard, Global Reporting Leader, PwC Jerman menyimpulkan, “Kami melihat adanya langkah-langkah signifikan menuju pelaporan yang lebih konsisten dari perusahaan-perusahaan seputar perubahan iklim, namun masih ada kebutuhan untuk melakukan perbaikan. Sementara itu, para investor menyerukan keterlibatan yang lebih besar mengenai cara perusahaan mengelola peluang dan risiko teknologi baru, khususnya AI generatif, seiring dengan semakin banyaknya teknologi baru yang mendorong transformasi bisnis dan investasi.”

Tentang Survei Ini

Pada bulan September 2023, kami menyurvei 345 investor dan analis di 30 negara dan wilayah secara global, dan melakukan 15 wawancara mendalam. Responden sebagian besar adalah investor institusi, yang terdiri dari manajer portofolio (19%), analis (18%), dan direktur investasi (17%), di mana 48% di antaranya memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun di industri ini. Investasi mereka mencakup berbagai kelas aset, pendekatan investasi dan jangka waktu, dan dana kelolaan (AUM) di organisasi mereka berkisar dari <US$500 juta hingga US$1 triliun atau lebih; 65% responden berasal dari organisasi dengan total AUM mencapai lebih dari US$1 triliun.

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan PwC Legal Indonesia, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah, dan semuanya secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC, yang secara bersama-sama disebut sebagai PwC Indonesia. Kunjungi situs web kami di www.pwc.com/id.

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 151 negara dengan lebih dari 360.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory, dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com.

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

© PwC 2024. Hak cipta dilindungi undang-undang.

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia