PwC: Asia Pasifik harus segera mempercepat upaya dekarbonisasi untuk mencapai target 1,5°C dan net zero

Jakarta, 17 November 2021 - Ruang untuk dekarbonasi dan pengurangan ambang batas pemanasan iklim hingga 1,5°C diatas tingkat pra-industri semakin berkurang dengan cepat. PwC mengeluarkan laporan: “Code Red - Asia Pacific’s Time To Go Green” untuk melacak tingkat dekarbonisasi di kawasan tersebut yang mengungkapkan bahwa Asia Pasifik perlu meningkatkan upaya dekarbonisasi secara signifikan. Laporan ini juga menjelaskan peran yang harus dimainkan oleh bisnis dalam transisi ke net zero dengan melakukan kolaborasi dengan pemerintah, memimpin perubahan, dan meraih peluang emas untuk pertumbuhan hijau.

Pada tahun 2020, Asia Pasifik bertanggung jawab atas 52% emisi terkait energi CO2 global. Tahap pembangunan dan kondisi sosial ekonomi berbeda setiap wilayah, oleh karenanya permintaan akan energi tentu akan bervariasi. Selama bahan bakar fosil merupakan bagian yang signifikan dari bauran energi di wilayah tersebut, dekarbonisasi akan menjadi lambat.

Raymund Chao, Chairman di PwC Asia Pacific & China berkomentar: “Dunia mengalami dampak yang jauh lebih besar dari perubahan iklim dan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi bisnis untuk berkomitmen pada net zero. Ruang untuk dekarbonasi dan pengurangan ambang batas pemanasan iklim hingga 1,5°C diatas tingkat pra-industri semakin berkurang dengan cepat. Wilayah Asia Pasifik memiliki peran penting, paling tidak karena wilayah ini akan sangat merasakan konsekuensi dari pemanasan dunia terhadap fundamental pertumbuhan sosial dan ekonominya.”

Pemerintah dan bisnis harus berkolaborasi

Ambisi menuju net zero akan dimulai dengan komitmen dari level atas ke bawah dan memperkuat target nasional - yang telah menjadi sorotan utama pada pertemuan COP26 baru-baru ini. Pemerintah memiliki peran besar dalam mengubah sistem energi, industri, ekonomi, dan masyarakat. Namun, pemerintah tidak bisa menjalankanya sendiri.

Mengomentari hal ini, Sri Nair, PwC Asia Pacific Vice Chairman, mengatakan: “Bisnis memiliki peluang emas untuk mewujudkan pertumbuhan hijau. Pelaku bisnis yang lebih responsif dapat memposisikan diri mereka dengan baik terhadap perubahan sikap konsumen, teknologi, dan juga pasar baru. Setiap bisnis dan setiap pasar memiliki keunikan tersendiri, jadi tidak ada satu solusi yang sama untuk semua. Bisnis harus menilai kembali strategi mereka – perjalanan menuju net zero harus dimulai dengan strategi baru terhadap objektif dan kinerja perusahaan, serta karyawannya.”

Pemikiran baru untuk net zero

Saat ini kebutuhan akan perubahan telah diterima secara luas, dengan demikian fokus bisnis Asia Pasifik harus beralih ke bagaimana dan apa yang dapat mereka lakukan untuk mempercepat dekarbonisasi, sembari mengadakaan dan memberikan insentif kepada para pemangku kepentingan. Komitmen terhadap net zero mewajibkan pelaku bisnis untuk memikirkan kembali kemungkinan yang ada dan berdasarkan visi tersebut dapat menghasilkan end-to-end transformation dari strategi, model operasi, dan teknologi. PwC percaya bahwa para pelaku bisnis di Asia Pasifik harus melakukan tindakan sebagai berikut:

  • Ambisi untuk bertindak: Dalam hal dampak bisnis terhadap iklim, perubahan harus dimulai dari atas. Para pemimpin perlu mengambil kepemilikan yang transparan dan vokal atas komitmen organisasi mereka untuk mencapai net zero.
  • Transformasi “hijau” yang komprehensif: Bergerak lebih dulu, bergerak cepat dan bergerak secara komprehensif. Masih ada ruang bagi pelaku di Asia Pasifik untuk memimpin perubahan secara proaktif dan mengadopsi target net zero.
  • Memanfaatkan berbagai sumber modal yang baru: Investasi adalah penting. Pembiayaan dengan skala yang tepat serta pelaksanaan tepat waktu dalam peralihan ke net zero membutuhkan kerjasama yang inovatif dan berkelanjutan antara semua pemangku kepentingan dengan investasi antar pemerintah dan badan usaha.
  • Membangun kepercayaan melalui pelaporan yang tepat: Data dan transparansi sangat penting. Kedua hal ini dapat membantu para pengambil keputusan terkait tata kelola dan model pelaporan yang terkini serta membangun kepercayaan dengan semua pemangku kepentingan.

Eddy Rintis, Territory Senior Partner di PwC Indonesia, menambahkan, “Perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak boleh mengabaikan ataupun tertinggal dalam menjawab tantangan global untuk dekarbonisasi. Memang Indonesia memiliki banyak peluang unik bagi bisnis untuk melestarikan dan meningkatkan nilai dengan berpartisipasi dalam upaya global untuk menghilangkan karbon.”

Besarnya peluang untuk perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik sangat luas. Arah pertumbuhan di wilayah Asia Pasifik telah banyak didokumentasikan dalam beberapa tahun terakhir. Transformasi net zero memastikan bahwa pertumbuhan bisnis tidak hanya menguntungkan dari sisi laba, tetapi juga meninggalkan warisan abadi bagi manusia dan planet ini. Sekarang adalah saatnya untuk bertindak.

 

Tentang Laporan

Laporan 'Code Red - Asia Pacific's time to go green' melacak tingkat dekarbonisasi di wilayah tersebut. Saatnya pelaku bisnis bekerja sama dengan pemerintah, memimpin perubahan, dan meraih peluang emas untuk mewujudkan pertumbuhan hijau.

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan Melli Darsa & Co., Advocates & Legal Consultants, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah, dan semuanya secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC, yang secara bersama-sama disebut sebagai PwC Indonesia.

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 156 negara dengan lebih dari 295.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assuranceadvisory dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com.

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

© PwC 2021. Hak cipta dilindungi undang-undang.

 

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia