Strategi Baru PwC: The New Equation

Jakarta, 31 Agustus 2021 — PwC meluncurkan The New Equation, yang merupakan strategi global PwC dalam merespons perubahan mendasar di dunia, termasuk disrupsi teknologi, perubahan iklim, geopolitik, dan dampak berkelanjutan dari pandemi COVID-19. The New Equation berfokus pada dua kebutuhan yang saling berhubungan yang dihadapi oleh klien di tahun-tahun mendatang.

Hal pertama adalah membangun kepercayaan, sesuatu yang sebenarnya selalu penting tetapi sulit untuk diwujudkan. Perusahaan semakin perlu untuk mendapatkan kepercayaan di berbagai aspek yang penting bagi pemangku kepentingannya. Keberhasilan bergantung pada perubahan mendasar dalam cara berpikir para pejabat eksekutif, budaya organisasi, sistem, dan target perusahaan.

Kedua adalah memberikan hasil yang berkelanjutan dalam lingkungan di mana persaingan dan risiko disrupsi lebih intens dari sebelumnya sehingga masyarakat memiliki ekspektasi yang sangat besar. Bisnis perlu berubah lebih cepat dan lebih menyeluruh untuk menarik modal, SDM, dan pelanggan. Namun, inisiatif transformasi yang dipahami secara terbatas seringkali tidak memberikan hasil yang dijanjikan. Pendekatan baru pun menjadi sebuah keniscayaan.

Bob Moritz, Global Chairman PwC berkata:
“Perubahan besar yang terjadi di dunia menandakan bahwa agar berhasil, perusahaan perlu menciptakan “lingkaran kebajikan” antara mendapatkan kepercayaan dan memberikan hasil yang berkelanjutan. Dengan menyatukan kombinasi unik dari kemampuan kami, dan mencocokkannya dengan investasi serius dan komitmen kami terhadap kualitas, kami dapat membantu perusahaan untuk melakukannya. Dengan demikian, kami akan membantu klien memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas."

Bagaimana PwC akan membantu membangun kepercayaan dan memberikan hasil yang berkelanjutan
Model multidisiplin PwC adalah fondasi strategi, yang menyatukan komunitas yang beragam dan penuh semangat untuk membantu organisasi membangun kepercayaan dan memberikan hasil yang berkelanjutan. Model ini memungkinkan adanya investasi berskala besar melalui kombinasi kemampuan yang diperlukan untuk memberikan kualitas dan hasil yang diharapkan oleh klien, pemangku kepentingan dan masyarakat. PwC akan menginvestasikan US$12 miliar selama lima tahun ke depan, menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan baru secara neto di seluruh PwC.

Pendekatan PwC untuk membangun kepercayaan dirancang untuk memenuhi ekspektasi transparansi dan keterlibatan pemangku kepentingan yang semakin meningkat. Pendekatan ini menggabungkan keahlian dalam kegiatan audit, pajak, dan kepatuhan dengan perluasan kemampuan spesialis termasuk keamanan siber, privasi data, ESG, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI). Pendekatan ini juga menitikberatkan pentingnya kualitas dan bahwa pelaporan dan kepatuhan hanyalah satu mata rantai yang mencakup budaya organisasi, pola pikir pejabat eksekutif, standar yang selaras, tenaga profesional yang bersertifikat, kendali ketat, teknologi yang disesuaikan, dan tata kelola yang tepat.

Demikian pula, pemberian hasil yang berkelanjutan membutuhkan pendekatan terintegrasi. Dibandingkan pendekatan transformasi berbasis teknologi tradisional, pendekatan PwC difokuskan pada hasil yang ingin dicapai oleh upaya tersebut. PwC kemudian memobilisasi keahlian dalam strategi, jasa digital dan cloud, value creation, SDM dan organisasi, pajak, ESG, deals, jasa pemulihan bisnis (business recovery services), hukum dan kepatuhan, di antara bidang-bidang lainnya untuk memberikan hasil yang disepakati.

Investasi yang direncanakan tersebut meliputi:

• ESG. PwC akan memperluas Centres for Excellence untuk para spesialis dalam topik-topik utama ESG, termasuk risiko iklim dan rantai pasokan, serta mendirikan ESG Academy global yang akan membuat semua partner dan staf PwC dapat mengintegrasikan dasar-dasar ESG ke dalam pekerjaan mereka.
  
• Kualitas. PwC akan terus berinvestasi untuk lebih meningkatkan kualitas di seluruh bisnisnya. Upaya ini akan mencakup dana sebesar US$1 miliar yang didedikasikan untuk mempercepat penyebaran teknologi yang lebih mengotomasi penerapan kerangka kerja kualitas dalam audit, serta membangun model penyerahan hasil pekerjaan untuk audit masa depan.
  
• Leadership Institute. Para pemimpin masa kini membutuhkan keterampilan baru untuk membantu menjalankan kepemimpinan dalam menghadapi dan mengelola i ketidakpastian, membangun budaya yang inklusif, dan mendukung transformasi. Leadership Institute yang baru akan didirikan di Amerika Serikat untuk mendukung klien dan pemangku kepentingan, diikuti berikutnya di Asia Pasifik.
  
• Teknologi. PwC akan melanjutkan strateginya untuk dipimpin oleh manusia dan ditenagai oleh teknologi. PwC akan terus dengan cepat memperluas penggunaan cloud, AI, aliansi teknologi, virtual reality, dan teknologi baru lainnya untuk memberikan wawasan dan mendorong keunggulan kompetitif bagi klien. Selain itu, PwC mempercepat penggunaan produk-produk teknologi, mendukung kolaborasi tanpa hambatan, dan memungkinkan karyawannya untuk mengotomasi proses. Produk dan automasi ini akan mengubah pengalaman klien dan memungkinkan munculnya wawasan dan nilai baru.
  

Memperkuat kemampuan dan kehadiran kami di Asia Pasifik
The New Equation juga mempercepat pertumbuhan PwC di Asia Pasifik, dengan investasi sebesar US$3 miliar selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan kemampuan secara signifikan guna mendukung klien di kawasan ini, sebagai bagian dari ambisinya untuk menggandakan ukuran bisnis pada tahun 2026 dan menjadi posisi terdepan di pasar.

Seperti disebutkan di atas, PwC akan mendirikan Asia Pacific Institute untuk memperjuangkan inisiatif dalam membangun kepercayaan di samping meningkatkan program pengembangan SDM dan kepemimpinan untuk wilayah tersebut. PwC di Asia Pasifik juga berencana untuk meningkatkan diri di sejumlah bidang strategis termasuk ESG, transformasi digital, M&A dan kemampuan transaksi yang memiliki nilai tambah, memberikan layanan assurance selain laporan keuangan serta memperkuat peran pusat regional.

Komitmen di Indonesia
Sebagai bagian dari The New Equation, PwC Indonesia juga mengumumkan rencana untuk memenuhi kebutuhan spesifik pemangku kepentingan klien di pasar kami.

Eddy Rintis, Territory Senior Partner, PwC Indonesia mengatakan:
“Di Indonesia, PwC akan berinvestasi di bidang layanan baru seperti digital, keamanan siber dan analisis data, ESG, value creation dalam deals, sambil mengembangkan lebih lanjut layanan kami untuk para wirausaha, klien swasta, dan perusahaan rintisan. Kami menyatukan karyawan, kemampuan, dan teknologi terbaik kami untuk mendukung klien dalam membangun kepercayaan dan memberikan hasil yang berkelanjutan untuk bisnis dan masyarakat.”

Membangun komunitas pemecah masalah PwC yang bersemangat
Tantangan paling penting yang dihadapi oleh klien dan pemangku kepentingan hanya dapat diatasi melalui tim yang multidisiplin dan beragam. PwC menggandakan komitmennya yang ada untuk menarik dan memperlengkapi SDM-nya guna memenuhi kebutuhan ini; menggabungkan kecerdasan manusia dengan teknologi untuk memberikan hasil yang berkelanjutan sambil membangun kepercayaan di seluruh rantai nilai.

PwC terus menarik talenta yang beragam, didukung oleh perluasan metode kerja fleksibel dan jarak jauh serta memajukan komitmen yang diumumkan sebelumnya untuk meningkatkan keterampilan karyawannya sendiri. Sebanyak 100.000 pekerjaan baru secara neto akan difokuskan pada bidang-bidang kemampuan yang sedang berkembang, mulai dari ESG hingga AI. Selain itu, PwC akan terus mempekerjakan lebih dari 30.000 orang untuk posisi awal karier setiap tahun, memberikan pelatihan dan kualifikasi yang menyiapkan orang untuk perjalanan karier yang kuat baik di dalam PwC maupun di tempat lain.

Mencapai Net Zero, meningkatkan transparansi
Selain itu, jaringan PwC melakukan mobilisasi seputar komitmen yang dibuatnya tahun lalu untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol bersih (net zero) pada tahun 2030, yang melibatkan transformasi model bisnisnya untuk mendekarbonisasi rantai nilainya. PwC menyampaikan target khusus berbasis sains kepada Science Based Targets initiative (SBTi), dan setiap perusahaan anggota telah menunjuk pemimpin Net Zero untuk mendorong kemajuan berdasarkan rencana lokal.

PwC juga meningkatkan transparansi seputar operasinya sendiri, melalui pelaporan yang diperluas berdasarkan metrik Forum Ekonomi Dunia/Dewan Bisnis Internasional, serta rekomendasi dari Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Bob Moritz melanjutkan dengan berkata:
“Ada kebutuhan yang kuat bagi para pemangku kepentingan dari seluruh masyarakat untuk bekerja sama. Baik itu masalah pandemi, perubahan iklim, ketidakadilan sosial, atau kesenjangan digital, ada harapan yang berkembang bahwa bisnis memiliki peran dalam menangani masalah sosial yang lebih luas. Strategi baru kami adalah tentang membantu klien mengatasi tantangan terberatnya dan memberikan hasilnya kepada masyarakat dan planet ini.”