Membangun kepercayaan adalah landasan untuk pertumbuhan berkelanjutan dari bisnis keluarga PwC Indonesia luncurkan layanan Family Office untuk bisnis keluarga di Indonesia

Jakarta, 16 Juni 2023 - Konsep tentang bagaimana membangun kepercayaan dalam bisnis saat ini berubah dengan cepat. Terkait langkah-langkah baru untuk mendapatkan kepercayaan, bisnis keluarga perlu mengambil langkah yang jauh lebih baik untuk menunjukkan dan meningkatkan visibilitas serta mengomunikasikannya secara konsisten kepada pemangku kepentingan. Bagaimana bisnis keluarga dapat menciptakan fondasi pertumbuhan yang berkelanjutan dalam kondisi saat ini?

Menurut PwC’s 11th Global Family Business Survey, kepercayaan dari pemangku kepentingan utama seperti pelanggan, karyawan, keluarga, dan publik diperlukan. Dan dalam hal mendapatkan kepercayaan, komunikasi yang transparan dan efektif adalah salah satu formula utamanya.

PwC Indonesia mengadakan acara peluncuran PwC Global Family Business Survey 2023  dan PwC Family Office. Irhoan Tanudiredja, PwC Indonesia Entrepreneur and Private Business Leader, menyatakan “Kepercayaan tetap menjadi keunggulan kompetitif penting yang membedakan bisnis keluarga dari perusahaan lain, yang seharusnya berasal dari semua pemangku kepentingan termasuk dari anggota keluarga. Dari survei tersebut, 60% bisnis keluarga di Indonesia percaya bahwa mereka telah mendapatkan kepercayaan sepenuhnya oleh anggota keluarga, lebih rendah dari pada rata-rata global sebesar 74%. Selain itu, di Indonesia, kepercayaan dari anggota keluarga kurang diprioritaskan dibandingkan kepercayaan dari bank dan investor, berlawanan dengan rata-rata global.”

Irhoan menambahkan, “Survei ini juga mengungkapkan bahwa dua tantangan utama untuk membangun kepercayaan dengan para pemangku kepentingan adalah budaya dari perusahaan dan adanya perbedaan pendapat di antara anggota keluarga. Selain itu juga, hanya 45% yang memiliki keselarasan keluarga dalam menentukan arah perusahaan.” 

Ario Rachmat, President Director PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, mengatakan, “Menjaga hubungan kepercayaan terhadap anggota bisnis keluarga tentu dapat menjadikan bisnis berkembang dan memiliki profitabilitas. Seiring berjalan waktu, hal ini tentunya  mengalami banyak perubahan. Tetapi yang menyatukan kita adalah bagaimana kita memiliki kesamaan core value dan purpose/tujuan.”

Di kesempatan yang sama, Noni Sri Ayati Purnomo, President Commissioner, PT Blue Bird Tbk, menambahkan, “Untuk memiliki bisnis yang berkelanjutan, kita harus mengambil langkah agar bisnis menjadi sustainable. Di bisnis keluarga kami contohnya, prinsip ESG sudah ditanamkan sejak awal bisnis kami, dimulai dari bagaimana kami memelihara dengan baik kendaraan operasional kami. Kami percaya bahwa prinsip ESG dan bagaimana perusahaan menghasilkan profitabilitas harus selaras.”

Pandu Sjahrir, Vice President Director PT TBS Energi Utama Tbk, juga menambahkan, “Membangun institusi adalah prioritas. Untuk itu, perusahaan harus punya persamaan value, visi, misi, dan ambisi. Apabila kita fokus terhadap hal tersebut, maka kita dapat menjaga keberlanjutan bisnis. Selain itu, kita juga harus gigih, menjaga dan membangun relasi dengan partner, serta memiliki jiwa untuk melayani. Terakhir, menurut saya yang paling penting, bagaimana kita bisa membawa diri untuk tetap menjadi seseorang yang rendah hati."

Dalam sesi tersebut, PwC Indonesia mengambil kesempatan untuk meluncurkan “PwC Family Office”. Family Office adalah layanan yang dibuat untuk mengawasi dan mengelola kebutuhan keuangan keluarga, membantu memaksimalkan minat dan investasi keuangan, mengurangi kompleksitas, serta menangani urusan pribadi keluarga. Karena itu, PwC Indonesia menawarkan solusi holistik dalam memanfaatkan penggunaan platform digital yang disebut Wealth Compass.

Margie Margaret, PwC Indonesia Family Office Leader, mengatakan, “Sehubungan dengan diluncurkannya Family Office, saya sangat senang dapat meluncurkan aplikasi Wealth Compass hari ini, untuk memberikan visibilitas yang lebih baik ke dalam portofolio bisnis keluarga, meningkatkan kinerja, dan peluang potensi paparan risiko serta back office yang lebih efisien, sehingga pemilik bisnis keluarga dapat fokus pada pengambilan keputusan strategis, bukan manajemen data.”

Family Office menjadi lebih penting karena kompleksitas berbagai bagian dalam proses investasi dan kebutuhan untuk menjaga dan memaksimalkan aset keluarga. Wealth Compass menyajikan informasi secara real time dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bisnis keluarga.

Margie menambahkan, “Dari survei tersebut, bisnis keluarga Indonesia menyatakan bahwa menciptakan dividen untuk anggota keluarga (78%), melindungi bisnis sebagai aset keluarga yang paling penting (76%) dan menciptakan warisan (76%) adalah tiga besar tujuan jangka panjang yang penting dalam lima tahun ke depan.”

Tentang PwC Indonesia

PwC Indonesia terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia dan PwC Legal Indonesia, masing-masing sebagai entitas hukum dan firma anggota yang terpisah, dan semuanya secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC, yang secara bersama-sama disebut sebagai PwC Indonesia.

Tentang PwC

Di PwC, kami bertujuan membangun kepercayaan dalam masyarakat dan memecahkan masalah-masalah penting. Kami adalah jaringan firma yang terdapat di 152 negara dengan hampir dari 328.000 orang yang berkomitmen untuk memberikan jasa assurance, advisory dan pajak yang berkualitas. Temukan lebih banyak informasi dan sampaikan hal-hal yang berarti bagi Anda dengan mengunjungi situs kami di www.pwc.com

PwC merujuk pada jaringan PwC dan/atau satu atau lebih firma anggotanya, masing-masing sebagai entitas hukum yang terpisah. Kunjungi www.pwc.com/structure untuk informasi lebih lanjut.

 

© PwC 2023. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Contact us

Cika Andy

External Communications, PwC Indonesia

Tel: +62 21 509 92901

Follow PwC Indonesia